3 Alasan Seseorang Sering Merasa Terangsang

3 Alasan Seseorang – Setiap orang memiliki gairah atau dorongan seksual yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin merasa sering kali mudah merasa terangsang dan bertanya-tanya apakah hal tersebut normal.

Menurut para ahli, sulit untuk menentukan definisi normal terkait dengan aktivitas sosial. Pasalnya, dorongan seksual setiap orang bisa terus berubah-ubah selama hidupnya. Namun, hasrat seksual yang di anggap sehat oleh para ahli adalah jika kamu merasa nyaman dengan hasrat tersebut dan tidak mengganggu kehidupan sosial. –SUMO99 LOUNGE

Sarah Melancon, PhD, seorang pakar seks, mengatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara seksualitas yang normal atau sehat, dengan yang di anggap mengkhawatirkan. Yakni jika terdapat tindakan yang di luar batas dan mengarah pada hal negatif.

Di kutip dari laman Health, berikut 3 alasan mengapa kamu kerap merasa memiliki terlalu banyak dorongan seksual.

Baca Juga : 5 Makanan Bisa Cegah Disfungsi Ereksi

1. Overthinking

Apabila kamu merasa terangsang setiap saat, maka bisa saja kamu terlalu banyak memikirkan sesuatu. Menurut Melancon, tahap awal dalam sebuah hubungan (sekitar 3 bulan sampai 2 tahun pertama) di tandai dengan adanya tingkat aktivitas seksual yang tinggi. Biasanya, tahap ini melibatkan sejumlah hormon neurotransmitter yang membentuk perasaan emosional dan seksual.

Sementara itu, Melancon menjelaskan bahwa pasangan yang sudah menjalin hubungan dalam waktu lama biasanya akan menikmati kehidupan seksual mereka dengan membangun kepercayaan, komitmen, serta komunikasi yang baik mengenai kebutuhan seksual mereka.

2. Kecanduan seks

Awalnya,kecanduan seks masuk ke dalam kategori Manual Di agnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5),yang kerap di gunakan oleh praktisi untuk mendiagnosis penyakit kejiwaan. Namun,hal tersebut di tolak lantaran kurangnya bukti bahwa kecanduan seks memiliki pengaruh terhadap gangguan mental.

3 Alasan Seseorang

Baca Juga : 4 Penyebab Mr P Kesakitan saat Bercinta

Richard B. Krueger, MD, seorang direktur medis di New York State Psychiatric Institute, mengatakan dalam jurnal Addiction bahwa seseorang yang mengidap hiperseksual atau perilaku seksual kompulsif masih bisa di diagnosis menggunakan DSM-5 dan KIP-10 (Klasifikasi Internasional Penyakit revisi ke-10). – BANDARQ TERPERCAYA

Lebih lanjut, seorang psikiater asal California bernama Leela R. Magavi, MD, mengatakan sejumlah orang yang kecanduan seks merasa bahwa masturbasi atau berhubungan seks secara rutin membantu mereka mencapai rasa kesenangan yang sama seperti saat mereka mengonsumsi minuman beralkohol. Namun ternyata, masih terdapat perdebatan di antara para ahli mengenai ‘kecanduan seks’.

3. Gangguan hiperseksual

Menurut dokter Magavi, kecanduan seks dan gangguan hiperseksual dapat memengaruhi hubungan seseorang. Para praktisi kesehatan mental kerap mempertimbangkan sejumlah faktor saat menghadapi pasien dengan gangguan ini. Melancon mengatakan,terdapat beberapa alasan mengapa dorongan seksual seseorang dapat meningkat,salah satunya adalah karena seks di anggap sebagai solusi jika mereka menghadapi masalah.

Dalam beberapa kasus, trauma (seksual atau non-seksual) juga bisa menjadi penyebab perilaku hiperseksual. Di ungkapkan Melancon, hal ini merupakan cara menghadapi reaksi sistem saraf dalam tubuh yang membuat seseorang tidak nyaman. Adapun beberapa kondisi kesehatan mental, seperti OCD (obsessive compulsive disorder) yang juga dapat memengaruhi terjadinya perubahan dorongan seksual. –AGEN POKER BERKUALITAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *