
SUMO99 LOUNGE Kebiasaan Negatif yang Merupakan Tanpa di sadari, perilaku toksik sering kali tumbuh dari kebiasaan yang di lakukan sehari-hari. Hal ini tak hanya memengaruhi kesehatan mental seseorang, melainkan juga berisiko meracuni hubungan sosialnya dengan orang lain. Alhasil, banyak orang merasa tak nyaman berada di dekatnya.
Karenanya, penting untuk mengenali dan menghindari sederet kebiasaan buruk berikut ini karena berisiko menjadi bibit perilaku toksik jika di biarkan begitu saja. Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan juga orang lain. Di simak, yuk!
Suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain kadang tak terhindarkan. Apalagi di era digital, kehadiran media sosial tampak memperbesar kecenderungannya karena kita terus terekspos dengan kehidupan orang lain dan tanpa sadar membandingkannya dengan hidup kita.
Namun, saat terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, kita tak akan pernah merasa cukup. Ini bisa mengarah pada rasa rendah diri yang berisiko mengganggu hubungan kita dengan teman, keluarga atau bahkan pasangan. Untuk itu, cobalah fokus pada pencapaian dan perkembangan pribadi, alih-alih melihat kehidupan orang lain yang hanya tampak dari luarnya saja
Berbicara negatif tentang diri sendiri
Sebagian orang juga punya kecenderungan untuk memandang negatif tentang di rinya sendiri. Ketika sering mengeluh dan meremehkan diri sendiri, kita bisa menciptakan energi negatif yang dalam jangka panjang memengaruhi kesehatan mental kita. Bukan tak mungkin juga ini berdampak pada hubungan kita dengan orang lain.
Cara kamu mendefinisikan diri kamu sendiri lambat laun bisa membentuk siapa di rimu sebenarnya. Karena itu, sebaiknya lakukan afirmasi positif setiap hari agar kamu fokus memikirkan hal-hal positif dalam di rimu. Dengan memiliki pandangan diri yang positif, kamu bisa menarik lebih banyak energi positif di dalam hidup.
Selalu bersikap defensif
Sikap defensif juga termasuk kebiasaan yang di anggap sebagai bibit perilaku toksik. Ketika selalu merasa benar dan suka membela diri setiap ada masalah, kita akan sulit untuk menerima kritik dan berkomunikasi dengan baik. Meski berada di posisi yang benar, tapi bukan berarti kita bisa menyalahkan orang lain begitu saja.
Sebagai gantinya, cobalah analisis situasi dan pahami dengan apa yang terjadi. Ketika orang lain berbuat salah, apakah itu karena kita kurang memberi instruksi yang jelas? Apa ada andil kita dalam permasalahan yang terjadi? Karena itu, cobalah lebih terbuka terhadap feedback, agar kita bisa tumbuh dan belajar dari pengalaman.
Sering menunda-nunda pekerjaan
Prokrastinasi kerap dialami banyak orang. Meski terkadang dianggap wajar, kebiasaan ini bisa menjadi bibit perilaku toksik jika di biarkan berlarut-larut. Terlalu sering menunda pekerjaan atau tanggung jawab dapat menimbulkan stres, rasa bersalah, dan bahkan menyebabkan kegagalan.
Di jelaskan majalah internasional The New York Times, penyebab prokrastinasi beragam. Ada yang karena merasa kebingungan dan kesulitan saat mengerjakan tugasnya, ada pula yang di sebabkan karena sifat perfeksionis tinggi sehingga ingin mengerjakan tugas sesempurna mungkin.
Untuk mengatasinya, kamu bisa merencanakan tugas dan membaginya menjadi tugas yang lebih kecil agar lebih mudah di kerjakan. Ingat, mencicil tugas akan membuatnya lebih ringan daripada di kerjakan dalam sekali waktu ketika mulai mendekati deadline.
Tanpa sadar berperilaku manipulatif
Perilaku manipulatif merupakan kebiasaan berbahaya yang harus dihindari. Sayangnya, ini kerap dilakukan sebagian orang tanpa disadari. Tindakan manipulatif sendiri merupakan perilaku yang mencoba untuk mengendalikan atau memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi.
Manipulasi dapat memicu konflik dan merusak hubungan sosial. Ini tak hanya berlaku dalam hubungan asmara dan pertemanan, tetapi juga dalam dunia profesional. Karena itu, cobalah bersikap tulus dan transparan saat berinteraksi dengan orang lain.
Menghindari kebiasaan buruk di atas merupakan langkah pertama dan utama untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri. Ingatlah bahwa kebiasaan yang dilakukan sehari-hari berdampak besar dalam membentuk perilaku kita. Jangan sampai kita terjebak dalam perilaku toksik tanpa kita sadari, ya!
Baca Juga : kiat-jadi-pekerja-lepas-yang-bahagia-dan-berhasil
SUMO99 GAME KARTU ONLNE TERBAIK DAN TERPERCAYA DI ASIA