Nasi Dingin Lebih Baik untuk Pendeita Sakit Gula Darah

Nasi Dingin Lebih Baik untuk Pasien Diabetes? Ini Kata Dokter
Nasi Dingin Lebih Baik untuk Pendeita Sakit Gula Darah

PKVSLOT Nasi Dingin Lebih Baik untuk Pendeita Sakit Gula Darah Sebagai salah satu makanan pokok di Indonesia, nasi menjadi bahan makanan yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Sayangnya, nasi di ketahui memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi sehingga kurang baik bila di konsumsi oleh orang dengan di abetes (di abetesi) dalam jumlah yang banyak. 

Untuk meminimalkan risiko tersebut, sebagian orang percaya bahwa nasi yang di konsumsi dalam keadaan dingin memiliki kadar gula yang lebih rendah. Apakah benar faktanya demikian?

Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Melisa Diah Puspitasari, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Bekasi, memberikan jawabannya.

1. Jumlah kalori nasi

Nasi sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang jumlahnya hampir 80 persen dari total berat keringnya

Sebagian besar karbohidrat dalam beras adalah zat pati, yang merupakan bentuk karbohidrat kompleks yang paling umum dalam makanan. Selain itu, nasi juga mengandung nutrisi lain seperti serat, protein, dan lemak namun dalam jumlah terbatas.

Oleh karena itu, di abetesi di sarankan untuk membatasi konsumsi nasi putih karena bisa meningkatkan gula darah.

2. Apakah benar nasi dingin lebih baik untuk pasien di abetes?

Jawaban singkatnya iya. Nasi dingin di nilai lebih baik untuk di abetesi di bandingkan dengan nasi panas.

3. Zat pati resistan baik untuk pasien di abetes

Pati resistan merupakan jenis serat yang tidak di cerna oleh tubuh, sehingga tidak di serap oleh tubuh. Zat tersebut dapat juga di fermentasi oleh usus besar yang kemudian akan di gunakan sebagai makanan bagi bakteri baik di dalam usus.

Pati resistan biasa di temukan dalam karbohidrat yang di masak kemudian di di nginkan, salah satunya yaitu nasi dingin. Bahkan, zat pati resistan di temukan lebih banyak pada nasi yang di hangatkan kembali setelah sebelumnya di di nginkan. Selain itu, nasi dingin yang di hangatkan kembali juga akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, termasuk kadar karbohidrat yang lebih rendah jika di bandingkan dengan nasi yang baru di masak.

4. Tips mengonsumsi nasi dingin

Dokter Melisa menyarankan bahwa nasi yang baru di masak bisa di letakkan beberapa saat pada suhu ruang, lalu masukkan ke dalam kulkas untuk menghindari pertumbuhan spora dan kuman bila di biarkan terlalu lama di suhu ruang. Atau, bisa juga nasi yang di simpan di kulkas di panaskan kembali sebelum di konsumsi.

5. Porsi makan tetap jadi yang paling penting

Perlu di ingat, hal penting dari pola makan bagi di abetesi adalah porsi dari bahan makanan tersebut.

Nasi hangat tetap bisa dikonsumsi namun dalam jumlah sedikit. Bukan berarti juga diabetesi yang memilih untuk makan nasi dingin bisa mengonsumsinya dalam porsi besar bahkan sampai porsi dua piring saji.

6. Haruskah orang tanpa diabetes mengonsumsi nasi dingin?

Orang yang tidak memiliki diabetes tentunya bisa mengonsumsi nasi dingin untuk mengurangi kadar karbohidrat dan zat pati resistan yang dihasilkan. Dokter Melisa menyatakan keputusan ini kembali ke pilihan masing-masing. 

Mengonsumsi nasi hangat maupun nasi dingin memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu, pola makan yang kamu pilih bisa di sesuaikan dengan kebutuhan kamu. 

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, kamu bisa berkonsultasi dengan ahli gizi klinik, spesialis penyakit dalam, maupun konsultan metabolik dan di abetes. Dengan begitu, kamu bisa menentukan pola makan terbaik untuk kamu. 

SUMO99

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *