Ruh Dan Jiwa Manusia Apakah Sama?

AGENT POKER BERKUALIAS  Ruh Dan Jiwa Manusia Apakah Sama? Bagi kita orang awam selalu menilai ruh dan jiwa adalah satu kesatuan alias sama, tidak ada yang salah dengan hal itu. Karena membicarakan Ruh berarti membicarakan tentang penciptaan, membicarakan tentang alam gaib.

Ruh Dan Jiwa Manusia

Alam gaib ini sedikit sekali manusia yang menerka tentang hal itu bahkan petunjuk kitab suci pun terbatas. Sebab mereka yang telah meninggal tak pernah kirim pesan kepada yang masih hidup, di mana mereka berada, apakah di rumah mewah, apakah sedang antri menunggu kapan hari akhir tiba, atau sedang di siksa akibat perbuatannya di dunia,

Ruh Dan Jiwa Manusia hal ini semua tidak ada yang tahu semakin kita mencari tahu maka ilmu yang kita dapat membuat kita semakin takjub dengan sistem pencipta.

Maka yang bisa kupas sedikit sistem dari sang pencipta adalah tentang Ruh dan Jiwa. Di sini akan di berikan sedikit penjelasan dari kitab suci agama TS, maka jelas penjelasan ini tidak mutlak kepastiaannya karena beda individu terkadang beda keyakinan.

Namun konsepnya secara garis besar bisa di pahami, karena pada dasarnya manusia itu terdapat Ruh dari Tuhan di mana banyak sifat Tuhan yang lekat kepada diri manusia itu sendiri. Seperti manusia mempunyai sifat kehendak, kasih sayang, keikhlasan, dan sifat-sifat lain yang membuat manusia berderajat lebih tinggi.

Ruh Dan Jiwa Manusia Menurut pendapat dari guru-guru ahli bahwa Jiwa dan Ruh memiliki perbedaan,

di mana Jiwa bersemayam di balik kemampuan otak bisa di bilang kekuatan otak adalah kekuatan Jiwa.

Sedangkan Ruh sendiri adalah sebuah anugerah dari Tuhan kepada manusia karena di tekankan sekali lagi ruh itu ada sifat Tuhan yang lekat kepada diri manusia itu sendiri.

Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda: من عرف نفسه، فقد عرف ربّه “Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu,”. Yang artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” 

Maka sudahkan kamu mengenal dirimu sendiri?

Dengan di tiupkannya ruh maka manusia dapat hidup, ssperti yang kita lihat saat ini. Sedangkan Jiwa ini yang mengonrol sifat manusia bisa baik, buruk, kotor dan bersih atau kualitasnya bagus atau jelek.

Kualitas jiwa seseorang tergantung pengalaman hidup, ilmu yang ia dapatkan dan umurnya yang bertambah tua. Intinya jiwa yang bertanggung jawab di hari kebangkitan kelak atas apa yang manusia telah lakukan selama hidupnya, baik itu kebaikan atau keburukan.

Maka bila ada kerusakan pada otak akan ada yang namanya gangguan jiwa, dan ketika itu terjadi apa yang ia lakukan

tidak ada hisabnya. Maka harus di tekankan di sini bahwa kesehatan otak merupakan kesehatan jiwa.

Lantas akan ada pertanyaan kemana jiwa dan ruh manusia ketika ia meninggal?

Namun ketika hari yang di nanti tiba maka semua unsur manusia akan berkumpul lagi seperti semula dalam keadaan telanjang.

Di tegaskan dalam hadis, dari Aisyah RA, Rasulullah Saw bersabda, “Manusia akan di kumpulkan pada hari kiamat

dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum di khitan” (HR Ahmad).

Di baca juga : Seorang Suami Menggunakan Ular Berbisa Untuk Bunuh Istrinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *