Tanda Keperawanan Tentang Selaput Dara, Lebih Dalam

Tanda Keperawanan Tentang Selaput Dara, Lebih Dalam

BINTANG SUMO – Tanda Keperawanan Tentang Selaput Dara, Katanya, setiap perempuan dilahirkan dengan selaput dara. Terus, selaput dara cuma bisa rusak melalui penetrasi. Mitosnya lagi, selaput dara bisa jadi tanda virginitas seorang perempuan.

Mitos dan segala ‘katanya-katanya’ ini jadi selentingan terkenal tentang selaput dara. Daripada tebak-tebakan, mending mengenal lebih dalam tentang selaput dara dari ulasan ini, yuk!

BACA JUGA : Profesi yang Paling Jadi Idaman Mertua di Negeri Ini, Mempermudah Dapat Jodoh

Fungsi selaput dara

Mengenal Lebih Dalam Tentang Selaput Dara, Tanda Keperawanan?ilustrasi vagina (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Faktanya, bagian dari vagina ini gak memiliki fungsi khusus dalam tubuh atau sistem reproduksi lainnya. 

Beberapa peneliti berpikir, selaput dara mungkin ada hubungannya dengan menjaga bakteri. Selain itu, ada pendapat yang menganggap bahwa hymen bisa menjaga bagian di dalam vagina keluar.

Letak dan tampilan selaput dara

Biasanya terletak dalam 0,8 inci, atau 1–2 sentimeter dari lubang vagina. Secara gak langsung, ini menciptakan batas parsial antara organ genital eksternal dan internal, melansir Flo.

Selaput dara umumnya memiliki warna yang sama dengan kulit di sekitar vagina, berwarna seperti daging. Bentuknya gak menutupi lubang vagina secara menyeluruh.

Bentuk selaput dara yang stretch mungkin terlihat seperti sepotong kecil jaringan yang terdorong ke samping.Dalam beberapa kasus, sobekan hymen menyatu kembali ke lubang vagina.

BACA JUGA : Apa Saja yang Mengganggu Kesehatan Jantung, 5 Hal

Bentuk selaput dara

Mengenal Lebih Dalam Tentang Selaput Dara, Tanda Keperawanan?ilustrasi jenisnya beragam (pexels.com/Deon Black)

Wujudnya pun bisa berubah seiring perkembangan tubuh. Faktor lain yang memengaruhi adalah gaya hidup, misalnya menggunakan tampon, seks penetrasi, dan lain sebagainya.

Berikut ini bentuk selaput dara yang paling sering dijumpai:

  • Annular atau bulan sabit: Dianggap sebagai bentuk khas selaput dara. Umumnya, selaput dara berbentuk mengelilingi lubang vagina saat lahir seperti donat (selaput dara annular). Namun, berubah menjadi bentuk bulan sabit seiring pertumbuhan
  • Selaput dara cribriform: Merupakan jenis selaput dara yang memiliki banyak lubang kecil. Meski mungkin dapat mengalami menstruasi melalui lubang tersebut, bukan berarti bisa memasukkan tampon dengan mudah
  • Selaput dara imperforate: Ini merupakan kondisi ketika selaput dara benar-benar menutupi lubang vagina. Kondisi langka ini terjadi pada 1 dari 1.000 anak perempuan. Ini berarti darah gak bisa keluar dari vagina selama menstruasi dan akan kembali ke dalam vagina yang menyebabkan rasa sakit
  • Selaput dara microperforate: Bentuk selaput dara ini menutupi seluruh lubang vagina, tetapi menyisakan lubang kecil. Darah haid dapat mengalir keluar dari lubang kecil itu, tetapi individu dengan hymen microperforate mungkin mengalami kesulitan memasukkan atau mengeluarkan tampon
  • Selaput dara bersepta: Selaput dara memiliki jaringan ekstra yang membuatnya tampak seperti dua. Jika dilihat, vagina seolah berada di belakang dua potong jaringan. Orang dengan selaput dara bersepta akan mengalami masalah saat memasukkan atau melepas tampon.

Pada kondisi tertentu dan dianggap sebagai gangguan, selaput dara mungkin perlu mendapatkan tindakan medis. Di antaranya, pengangkatan bagian ekstra dari hymen yang memungkinkan darah haid mengalir lebih lancar atau gak kesulitan memakai tampon.

Selaput darah dan keperawanan

Mengenal Lebih Dalam Tentang Selaput Dara, Tanda Keperawanan?ilustrasi vagina (Unsplash.com/Timothy Meinberg)

Selaput dara sering dikaitkan dengan keperawanan perempuan. Padahal selaput dara bersifat lembut dan elastis. Bagian tubuh ini mungkin berubah bentuk, melentur, atau gak ada sama sekali. 

Gak ada kaitannya bentuk selaput dara sempurna dengan keperawanan. Sebab, beberapa orang mungkin memang terlahir bukan dengan bentuk selaput dara yang demikian. Bahkan gak sedikit pula yang lahir tanpa hymen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *