Kondisi Ini Mana yang Kamu Inginkan Jika Ajalmu Telah Tiba?

Sumo99 Lounge Kondisi Ini Mana yang Kamu Inginkan Jika Ajalmu Telah Tiba? Hampir semua manusia ‘menolak’ atau jika bisa menawar datangnya kematian dalam dirinya, tapi anehnya perilaku semasa hidupnya tidak mengalami perubahan lebih baik, cenderung menganggap remeh,

tapi kalau di singgung sedikit saja tentang kematian dia akan ‘merinding disco’ bahkan membuang jauh-jauh fikiran tentang kematian.

Umumnya mereka beralasan belum siap karena belum mendapat hidayah, masih sibuk urusan dunia dan hal-hal keduniawian lain yang belum tercapai. Hanya berat sebelah sibuk menumpuk kekayaan, kejayaan, kekuasaan, tapi urusan akhirat tidak dia kerjakan,

padahal kematian datangnya itu PASTI dan di waktu yang TEPAT dan hanya amal, ibadah, dan doa anak shaleh yang kita bawa di kehidupan akhirat kelak.

Kondisi Ini Mana yang Kamu Inginkan

BandarQ Terbaik Sorry to say, sebagai teman yang baik di sini saya sekedar mengingatkan kepada semua teman, sesibuk-sibuknya urusan dunia sebaiknya imbangi juga dengan perbuatan kebaikan,

kalau dalam agama saya ada istilah Hablum Minallah (Hubungan dengan Allah) dan Hablum Minannas (Hubungan dengan sesama Manusia).

Keduanya harus menjadi pegangan hidup manusia yang seimbang. Ngejar dunia boleh, tapi jangan sampai lupa berlomba-lomba mengejar kebaikan sebagai BEKAL HIDUP DI AKHIRAT. Tanda-tanda kematian sebenarnya bisa kita lihat sehari-hari dengan mata telanjang, tapi karena terlalu sibuk dengan urusan dunia kita tidak menyadarinya.

Padahal Tuhan jauh sebelum kita lahir sudah berpesan untuk menabung kebaikan untuk bekal di akhirat kelak. Tapi nyatanya masih banyak manusia terlena dengan tipuan surga dunia yang sesaat itu.

Kondisi Ini Mana yang Kamu Inginkan Kata guru saya itulah ujian hidup sampai melupakan tujuan hidup manusia sebenarnya, beribadah dan mencari Ridho-Nya.

Jika sebuah pertanyaan datang kepadamu tentang kematian seperti apa yang kamu inginkan pastinya ingin dalam keadaan baik-baik,

beriman, di dampingi orang-orang tercinta,

di kuburkan di tempat yang indah, di terima oleh bumi, mendapat syafaat (pertolongan), di ampuni dosa-dosa kita, masuk surga, dan berada di sisi-Nya.

Tapi sekali lagi cita-cita mulia itu akhirnya hanya menjadi mimpi atau teori saja tanpa praktek, kalaupun ibadah hanya menggugurkan kewajiban,

dan sedetik kemudian kita kembali terjerumus urusan duniawi yang melelahkan. Selama nyawa masih terkandung di badan TIDAK ADA KATA TERLAMBAT untuk meninggalkan keburukan dan kegalauan. Mari kita berlomba berbuat dan memperbanyak kebaikan.

Di baca juga : Mengapa Sistem Kerajaan Tersingkirkan Oleh Demokrasi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *