AGENT POKER BERKUALIAS Celoteh Chucky Yang Melegenda Siapa yang enggak terkejut dengar kabar ada seorang remaja perempuan yang secara sadar membunuh anak usia enam tahun dan melakukannya dengan cara sadis. Setelah ditelisik, nyatanya, sang pelaku “terinspirasi” dari film thriller yang menyangkut pembunuhan, seperti Chucky dan Slender Man.
Berbicara soal Chucky di layar lebar, hal yang teringat yakni boneka bengis dengan wajah tak bersalah. Boneka horor ini bukan hanya punya aksi sadis, tapi juga dialog ngeri yang melegenda di berbagai filmnya dan dikenal sampai sekarang. Apa aja? Yuk, simak ringkasannya.
” Celoteh Chucky Kita ingin berteman selamanya, ingat?” -(Child’s Play)
Boneka-boneka yang bisa bersuara biasanya punya satu kalimat yang biasa mereka ucapkan. Buat Chucky, dia punya kalimat otomatis, “Hai, saya Chucky, temanmu sampai akhir”.
Kalimat otomatis ini yang kemudian jadi celoteh si boneka untuk membunuh orang. Sambil menggedor-gedor pintu atau mengacungkan kapak, dia bisa bilang ke calon korbannya.
Apa hebatnya jadi manusia?” – (Seeds of Chucky)
Di film yang di rilis pada 2004 ini, si boneka setan ini pernah bilang kira-kira begini, “Jika ini di perlukan untuk jadi manusia, saya lebih milih jadi boneka yang punya kemampuan spiritual. Ini jauh lebih mudah! Pikirkan tentang itu! Apa hebatnya jadi manusia? Dia bisa sakit atau jadi tua. Lebih baik jadi boneka dan bisa terkenal” Kutipan sinis ini menunjukkan bahwa boneka ini membenarkan tindakannya meski negatif tapi bisa terkenal.
“Celoteh Chucky Kadang saya takut sama diri sendiri” – (Cult of Chucky)
Di salah satu kutipan dalam waralaba thriller ini, si boneka iblis pernah bilang “Kadang, saya takut sama diri sendiri”. Kata-kata ini di lontarkan setelah membunuh orang dengan cara yang kejam. Sontak penonton juga tergelitik bahwa ternyata di balik sosok boneka sadis yang bad ass itu menyimpan kepribadian yang resah terhadap dirinya sendiri.
“Hai saya Chucky, mau main?” – (Child’s Play)
Ada yang mau main sama Chucky? Kalau sosoknya mainan biasa, mungkin banyak yang mau di ajakin main. Namun, kalau dia ngucapin dialog di atas sambil bawa belati, siapa yang sudi?
Kata-kata ini sering di ucapkan juga sama si boneka iblis. Awalnya, mungkin kata-kata ini di ucapkan dengan wajah yang masih gemesin, tapi lama-lama bisa berbalik jadi begitu menyeramkan. Namun, kadang kata-kata ini jauh lebih dapat di terima penonton ketimbang dia mengumpat dengan kata-kata kasar sebelum menghabisi korbannya.
